![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjdU7bQ9Q-Qtb4V8o_GE-7Exez5IA9nWNt3MczLKyNxmLmyM34kVRch0qZuaw3ZZnPEj31n4dKMOwg80e32ptX-IXSDRhJiZBqLBpCVG4X-pyhLd0umJFpBSs8Vio4DfIr9SWvqyWYbhg3/s1600/buah+pala+tidore.png)
Berjalan mengitari dan menikmati kota Tapak Tuan, kami pun sampai di sebuah perkampungan yakni Kampung Hilir yang berada di sebelah Timur Kota Tapak Tuan. Hampir sebagian masyarakat di kampung ini memanfaatkan buah pala menjadi peluang bisnis dan penghasilan keluarga. Buah pala diolah menjadi manisan yang siap dijual. Salah satu yang terbesar adalah usaha manisan buah pala "Mestika".
Usaha ini dirintis oleh seorang ibu rumah tangga Yusnida (45). Melalui resep tradisional yang didapat secara turun temurun, buah pala diolah menjadi manisan dan diekspor ke berbagai daerah di Propinsi Aceh dan sebagian di pulau Sumatera.Yusnida mengaku tidak pernah terlintas di benaknya membangun usaha kecil pengolahan buah pala. Namun kini berkat kesabaran dan kesungguhan hati, setiap hari ratusan kilogram buah pala diolah dan dijadikan manisan untuk dikirim ke berbagai daerah yang membutuhkan.
“Nggak pernah terlintas di pikiran saya akan membuka usaha seperti ini. Namun karena suami saya terkena PHK dari pekerjaan pabrik, saya pun berniat menjalani usaha kecil-kecilan. Awalnya saya memang sudah ada pengalaman, mengolah buah pala yang didapat dari orang tua. Dengan pengalaman dan modal yang kecil saya pun meyakinkan diri untuk membesarkan usaha manisan buah pala ini,” ujar Yusnida kepada MedanBisnis.
Pernah Terancam
Usaha kecil manisan buah pala Mestika ini, sudah dijalani oleh Yusnida selama lebih kurang 5 tahun. Pahit dan manisnya dalam menjalani usaha ini telah dilaluinya, termasuk ancaman hampir gulung tikar, ketika peristiwa gempa dan tsunami pada tahun 2004 yang lalu. Namun dengan semangat dan doa, ibu 3 orang anak ini pun berhasil melewati dan terus menafkahi keluarga.
Kini di awal tahun 2011, usaha manisan buah pala telah membawa hasil yang cukup menjanjikan.
Meskipun sistem pengolahannya masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana, namun hasil olahan manisan buah pala Mestika, telah dikenal hampir di seluruh Propinsi Aceh. Bahkan kemasan dan penyajian manisan buah pala Mestika juga tergolong sangat ekonomis, dan banyak menarik minat dari berbagai kalangan masyarakat.
Selain itu harga yang ditawarkan juga disesuaikan dengan mekanisme pasar tradisional. Sehingga siapa pun dapat menikmati dan merasakan segarnya manisan buah pala. Untuk manisan buah pala dalam kemasan kecil, dapat di peroleh dengan harga Rp 3.000 per bungkusnya. Sedangkan manisan buah pala dengan kemasan besar, dihargai dengan Rp 4.000 rupiah untuk setiap bungkus.
“Ketika peristiwa tsunami usaha manisan ini hampir saja tutup, karena banyak langganan yang meninggal dan belum sempat membayar orderan. Namun dengan doa dan semangat yang tersisa, saya mencoba berdiri kembali. Saat ini ada ini beberapa jenis manisan pala yang saya buat, semuanya dengan harga yang terjangkau,” jawab Yusnida.
Buah pala memang banyak memberi manfaat bagi masyarakat kota Tapak Tuan. Bahkan saat ini selain diolah menjadi manisan, buah pala juga dapat diolah menjadi sirup minuman segar. Usaha manisan Mestika juga telah memiliki pelanggan sirup minuman segar buah pala tanpa bahan pengawet.
Untuk proses pengerjaannya, Yusnida mempekerjakan remaja yang tergolong dari keluarga kurang mampu. Para remaja inilah yang mengemas seluruh manisan dan sirup buah pala, untuk dipasarkan ke berbagai tempat. Karena masih membutuhkan modal, proses pembuatannya juga masih mengandalkan peralatan sederhana.
“Selain manisan, saya juga mencoba mengolah buah pala menjadi sirup minuman segar tanpa bahan pengawet. Sirup buah pala cukup baik dikonsumsi untuk kesehatan dan pencernaan tubuh. Alhamdulilah, banyak juga yang menyukai sirup dari buah pala ini," sebut Yusnida.
Dari perjalanan MedanBisnis ke kota Tapak Tuan, ternyata banyak yang dapat dilakukan dalam kehidupan ini. Termasuk memanfaatkan buah pala dari hasil yang diberikan alam, dengan begitu maka akan tercipta keseimbangan antara alam dan manusia.
oooo begono toh ceritanya......kalau pulkam nanti jgn lupa bawa oleh2 manisan pala ya!
BalasHapusjangan lupa tuk aq ya.....
BalasHapusmanisan palanya
heheheeheh